Persatuan Islam Perlu Menggarap Sektor Ekonomi


Penulis : Dedi Muhtadi | Sabtu, 1 Desember 2012 | 00:07 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama Abdul Jamil berharap agar Persatuan Islam (Persis) menggarap perekonomian umat.

“Persis perlu berpartisipasi bagi terwujudnya kejayaan ekonomi bangsa,” ujar Jamil pada Musyawarah Kerja Nasional III Pimpinan Pusat Persis, Jumat (30/11/2012) di Bandung, Jawa Barat.

Ketua Umum Persis Maman Abdurrahman mengungkapkan, Persis selama ini fokus pada kegiatan pendidikan dan dakwah. Persis memiliki 19 pengurus wilayah se-Indonesia yang mewadahi 253 pesantren di seluruh Nusantara.

Dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, orientasi kerja seorang pemimpin adalah membangun peradaban.

“Visi-misi pemimpin di semua tingkatan, mulai dari presiden sampai RT, jangkauannya jauh ke depan. Pemimpin tidak memikirkan bagaimana beberapa tahun ke depan saja karena mereka sebenarnya harus membangun peradaban,” kata Heryawan di depan ratusan peserta Mukernas.

Heryawan menambahkan, peradaban tidak cuma dibangun dengan pendekatan ekonomi. Namun, juga berorientasi pada pembentukan dan pengembangan karakter bangsa. Karenanya, Heryawan menegaskan, penerapan nilai-nilai luhur dalam kerja kepemimpinan di tataran pemerintahan dan kemasyaratan tetap wajib menjadi fokus perhatian. “Jadi, mari kita kelola alam semesta ini dengan pendekatan peradaban,” ujar Heryawan.

Sejarah telah mencatat sejumlah negara yang berhasil membangun peradabannya. Negara dimaksud berhasil pula mewujudkan kemajuan ekonomi. Menurut Gubernur Jawa Barat, penerapan nilai luhur justru bakal mewujudkan masyarakat mandiri yang ditopang perekonomian yang kuat.

Karena itu Heryawan mengajak seluruh jajaran Persis agar aktif melahirkan sosok pengusaha tangguh. Persis perlu mendorong masyarakat luas mencintai dunia usaha.

Editor :
Nasru Alam Aziz

Tinggalkan komentar