Keresahan Dr. Adian Husaini Terhadap Kondisi Umat Islam Saat Ini


kingdomofheaven-jerusalem_siege_1115317724Keresahan Dr. Adian Husaini terhadap kondisi umat Islam saat ini, mewakili kaum muslimin yang lain, yang peduli terhadap keberlangsungan dakwah dan risalah Rasulullah Saw. Keresahan Ketua Program Magister dan Doktor Pendidikan Islam—Universitas Ibn Khaldun Bogor ini di ungkapkan dalam artikel yang dimuat oleh hidayatullah.com dengan judul “Ramai-Ramai Mengeroyok Umat Islam”.

Dalam tulisan ini Dr. Adian Husaini mengkritisi sejumlah berita dan peristiwa yang telah dan sedang berlangsung pada umat Islam, diantaranya serangan tehadap Paris; serbuan kaum Kristen GIDI di Papua terhadap masjid dan kios-kios umat Islam; Islam Nusantara; revolusi mental; konflik KMP dan KIH masih terus berlangsung hingga kini, hal yang terbaru adalah pencatutan nama Presiden oleh Ketua DPR dalam kasus papah minta saham, hingga media massa pendukungnya terus saja mengompori dan seolah berseteru antara TV One dan Metro TV; serta Bupati Puwakarta yang gemar paham kemusyrikan, dengan alasan mengembangkan kebudayaan.

Dengan landasan Hadis Rasulullah Saw, beliau mendiagnosa penyakit umat Islam saat ini. Selain itu, pakar kontra liberalisme ini mengungkapkan berbagai data dan fakta, bahwa sejak dulu umat Islam dikeroyok, berikut paparannya:

Continue reading →

Video: Debat Nikah Beda Agama Vs Ulil ‘JIL’: Nikah Beda Agama? Ibarat Sepeda, Hanya Ada Satu Stang


Video: Debat Nikah Beda Agama Vs Ulil 'JIL': Nikah Beda Agama? Ibarat Sepeda, Hanya Ada Satu StangJAKARTA  – Minggu, 30 November 2014 bertempat di Hotel Sofyan, Tebet Jakarta Selatan, YISC (Youth Islamic Study Club) Al-Azhar bekerjasama dengan #IndonesiaTanpaJIL mengadakan diskusi terbuka yang bertema “Bolehkah Kita Berbeda?” adalah Diskusi Terbuka tentang Pernikahan Beda Agama dalam Pandangan Islam.

Belum lama ini terdengar berita dari media bahwa ada beberapa mahasiswa dari universitas ternama mengajukan gugatan atas Undang-undang Perkawinan ke Mahkamah Konstitusi. Continue reading →